Gimana sih Google Scholar itu?
April 04, 2023Google Scholar yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah Google Cendekia. Google Scholar merupakan media sosial yang paling umum digunakan baik oleh peneliti maupun penulis dengan menyediakan cara yang mudah bagi penulis untuk menampilkan publikasi akademis.
Google Scholar diluncurkan sejak tahun 2004 yang menampilkan artikel, tesis, buku, abstrak dan pendapat pengadilan, dari penerbit akademik, komunitas profesional, repositori online, universitas, dan situs web lainnya.
Fitur Google Scholar
Google Scholar juga memiliki fitur yang bisa sebagai:
- Mencari dan mendapatkan berbagai jenis literatur ilmiah
- Google Scholar menampilkan detail dokumen setiap dokumen mulai dari siapa penulisnya, kapan diterbitkan, judul dokumen, siapa penerbitnya, dan dimana diterbitkan, dan terdapat fitur sitasi. Cara menggunakan fitur sitasi dengan memilih artikel di Google Scholar yang ingin disitasi. Klik cite lalu pilih style penulisan lalu copy dan tinggal dimasukkan ke daftar pustaka atau referensi tanpa harus mengetik ulang.
- Menemukan berbagai penulis baik melalui bidang minta yang sama maupun penulis dengan satu afiliasi yang menggunakan email domain yang sama. Penulis akan muncul berdasarkan jumlah sitasi terbanyak yang dimiliki.
- Membuat profil penulis di Google Scholar dan dapat mengetahui siapa saja yang mengutip publikasimu. Agar profil akun Google Scholar dapat terverifikasi maka gunakanlah email berdomain afiliasi sehingga diacc oleh verifikator afiliator. Misalnya profil akun Google Scholar punya saya menggunakan email domain maka harus diverfikasi oleh verifikator kampus dan setelah di acc maka akan muncul di profil yang menyatakan bahwa email yang diverifikasi.
Metrik Google Scholar
Google Scholar juga memiliki metrik dengan menampilkan jumlah kutipan, h-index dan i10-index dengan dua kategori yaitu 5 tahun terakhir dan secara keseluruhan.
Metrik Google Scholar ini bertujuan untuk mengukur visibilitas dan pengaruh artikel terbaru dalam publikasi ilmiah.
- Sitasi atau kutipan adalah jumlah artikel imiah yang mengutip artikelmu. Hanya saja sitasi di Google Scholar bisa saja mengalami perubahan entah karena adanya sitasi
- H-index ditebtukan melalui jumlah artikel (n) dengan masing-masing mempunyai jumlah sitasi minimum n sitasi artinya h-index = n. Misalnya, h-indexnya 4 maka ada 4 artikel ilmiah yang disitasi sedikitnya oleh 4 artikel ilmiah.
- i10-index ditebtukan melalui jumlah artikel (n) dengan masing-masing mempunyai jumlah sitasi minimum 10 sitasi (i10-index = 10). Misalnya, i10-indexnya 1 maka ada 1 artikel ilmiah yang disitasi setidaknya 10 artikel ilmiah atau jika i10-indexnya 2 maka ada 2 artikel yang disitasi setidaknya 10 artikel lain.
Google Scholar ID
Google Scholar juga mempunyai ID sebagai tenda pengenal untuk membedakan penulis yang satu dengan penulis lainnya yang tersebar di berbagai negara. Google Scholar ID memiliki kombinasi huruf dan angka serta tanda hubung.
Google Scholar ID bisa diperoleh dengan membuat profil terlebih dahulu yang tutorialnya sudah seabrek tersebar di internet. Profil Google Scholar dapat digunakan untuk mengecek siapa yang mengutip artikel kalian, membuat grafik kutipan dari waktu ke waktu, dan menghitung beberapa metrik kutipan. Namun, pastikan profil Google Scholar untuk umum agar profilmu dapat ditemukan oleh orang lain saat mencari nama kalian.
Google Scholar ID dapat dilihat dengan cara berikut:
- Buka laman scholar.google.com
- Ketik nama penulis di kolom pencarian dan enter maka akan muncul hasil pencarian
- Klik nama penulis yang diinginkan yang akan mengarah pada profil Google Scholar
- Klik link pada profil Google Scholar maka akan terlihat seperti contoh link ini https://scholar.google.com/citations?user=xdb22-YAAAAJ&hl=id&oi=ao. Google Scholar ID berada setelah user= dan &hl=id&oi=ao maka IDnya adalah xdb22-YAAAAJ
Google Scholar dan SINTA
Bagi peneliti yang ingin membuat akun sinta, selain harus memiliki NIDN juga harus memiliki Google Scholar ID atau Scopus ID untuk memasukkan rekam jejak sebagai peneliti. Sayangnya, belum semua peneliti memiliki Scopus ID sehingga Google Scholar ID lah yang bisa dimasukkan agar akun sinta bisa dibuat.
Sinkronisasi Google Scholar di Akun SINTA
Artikel di Google Scholar harus di sinkronisasi di akun SINTA agar tetap up to date menampilkan artikel terbaru yang muncul di Google Scholar juga muncul di profil SINTA.
- Login di laman sinta.kemdikbud.go.id.
- Arahkan kursor ke Nama yang berada di sudut kanan atas lalu Klik My Profile
- Klik My SINTA dan pilih Publication Google
- Klik Req. Synchronization kemudian muncul Request Synchronization lalu pilih Yes, send request. Jika sinkronisasi berhasil maka akan muncul Success! Request synchronization success. Namun, jika tidak maka akan muncul Warning! Sorry, synchronization by the author only is allowed once every 7 days.
0 komentar
Terima kasih telah mengunjungi aindhae.com. Silahkan komentar dengan bijak. No spam please!
Link error? Tell me please.