Akhirnya buku Sambang Kota Makassar: Kota dan Siasat Seni Kala Pandemi sampai juga di tangan. Yeay, akhirnya salah satu wishlistku tercapai juga yaitu dengan nulis buku meskipun project nulis bersama. 

Ini jadi tulisan pertamaku yang dibukukan dan beredar secara resmi loh dan tahapnya emang gak sebentar karena sampai berbulan-bulan hingga buku fisiknya bisa sampai di tangan.

Baca juga:

TRANSAKSI DIGITALKU YANG TERGANTUNG SIKON

KELUARGAKU MENGAJARKANKU...

DIBALIK DUKA

Daftar

View this post on Instagram

A post shared by Kedai Buku Jenny (@kedaibukujenny)

Berawal dari liat postingan Instagram tentang project Sambang Kota Makassar: Kota dan Siasat Seni Kala Pandemi yang diadakan oleh Kedai Buku Jenny yang bekerja sama dengan The 8th Urban Social Forum yang membuka pendaftaran partisipan sebagai dan peneliti dalam bidang seni, penulisan, penelitian, dan pendokumentasian untuk ikut bergabung dalam program pendokumentasian siasat seni di Makassar selama pendemi.

Saya sangat gertarik bahkan sudah memikirkan topik apa nanti yang akan saya tulis. Kebetulan saat kerja jadi Field Qualitative Researcher di ASEAN Foundation saya pernah menghubungi yourdreamweaver.id untuk diwawancara karena tertarik dengan ide usahanya. Nah, itu aja yang kujadikan topik dan langsung deh daftar saat itu juga.

Pengumuman Peserta Workshop

View this post on Instagram

A post shared by Kedai Buku Jenny (@kedaibukujenny)

Pendaftaran pun ditutup dan tibalah saat pengumuman peserta yang terpilih dan ternyata namaku ada loh! Yeay~ namaku tercantum buat melanjutkan Workshop Penelitian dan Penulisan selama 3 kali ditambah dengan pra workshop selama 1 hari jadi akan ada total 4 pertemuan yang dilakukan secara daring lewat zoom meeting.

Sayangnya keinginan emang kadang gak sesuai dengan realita yang ada. Saya hanya bisa mengikuti 2 pertemuan pas pra dan workshop sekali itupun cuma modal absen doang. Pokoknya setiap ada jadwal zoom meeting pasti saya lagi jalur jadi gak bisa ngikutin workshopnya. Mana hp gak mendukung yang cepat lowbat. Padahal ada syarat kehadiran minimal 50. Ya sudah, pasrah deh.

Lanjut Meneliti dan Menulis

View this post on Instagram

A post shared by Kedai Buku Jenny (@kedaibukujenny)

Eh, pas pengumuman peserta yang lanjut tahap penelitian dan penulisan ternyata namaku tercantum lagi di antara 32 peserta yang terpilih. Awalnya disuruh konsultasi buat judul terlebih dahulu baru bisa lanjut tahap penelitian hingga penulisan. Sayangnya, saya lagi fokus siapin buat seleksi CPNS 2021 tahap tes SKB yang menjadi fokus utama saat itu. Belum lagi, sempat sakit malah bikin semuanya keteteran sampai rasanya gak bakal sempat bisa menyelesaikan penelitian maupun nulisnya. 

Sampai akhirnya sudah memasuki di akhir-akhir masa Tahap Editing dan Penyuntingan pun masih gak ada yang dikerja satu pun sampai pihak Kedai Buku Jenny yang langsung menghubungi saya secara pribadi apakah mau ikut menyelesaikan topik penelitian hingga menjadi tulisan karena masih ada waktu meskipun agak mepet sehingga tulisan saya juga bisa diterbitkan. Entah kenapa semacam ada harapan dan trigger padahal judul pun baru saya utarakan saat itu. Katanya sih judulnya menarik dan diminta buat segera lanjut meneliti dan menulis. Oke, semangatku pun berkibar.

Sistem Kebut

Langsung saja saya hubungi pemilik yourdreamweaver.id dan nerangin maksudnya tentang project yang saya ikuti dan bla bla bla. Informasi umumnya sih sudah dapat gambarannya jadi bisa langsung nulis pas sudah di konfir dan sisanya kalo masih ada yang mau ditambahin bakal saya hubungin lagi. Untungnya mba pemilik yourdreamweaver.id welcome banget. Nah, setelah nulis beberapa hari rasanya masih ada yang kurang jadi saya hubungin lagi Dan direspok beberapa hari kemudian karena mbanya lagi persiapan pernikahan. Ya Allah, untung masih direspon yah. Perbaikan tulisan lagi, beres dan saya kirimkan deh ke Kedai Buku Jenny.

Take Video

Beberapa hari kemudian diminta lagi buat ngambil video yang masih menjadi bagian dari project Sambang Kota Makassar: Kota dan Siasat Seni Kala Pandemi. Untungnya waktu itu masih di Kompleks Wessabbe, ituloh seberang pintu 0 Unhas. Pas itu lagi keluar jadi bisa singgah sekalian sebelum pulang ke rumah. Tiba di Kedai Buku Jenny juga kayaknya gak ada orang karena beberapa kali kupanggil gak ada yang nyaut. Baru deh ku chat kakak dari Kedai Buku Jenny yang sering komunikasi sama saya. Ternyata baru mau menuju kesitu dan dari arah kota, alamak~ untungnya videografernya sudah dekat dan tak berapa lama sudah tiba di Kedai Buku Jenny. Sebenarnya gak pede sih mana ngomongnya belepotan dan jadi berulang-ulang tapi karena saya gak mau ribet dan ngeribetin videografernya jadinya cuma sekali take video. Saya ikhlas deh.

Bincang-Bincang Online

Akhir maret grup kembali rame dengan kabar adanya bincang-bincang secara virtual yang diadakan oleh Kedai Buku Jenny dan The 8th Urban Social Forum terkait project Sambang Kota Makassar: Kota dan Siasat Seni Kala Pandemi ini yang akan diadakan pada tanggal 25 dan 31 April 2022 sekaligus mengajarkan kalo bukunya akan segera terbit. Wah~ senang dong. 

Cuma saya kok heran susah banget buat menyempatkan diri untuk ikut bincang-bincang virtual. Kayaknya karena gak ada device yang mendukung deh, hp cepat lowbat dan laptop baru di charger baru bisa nyala makanya jadi gak semangat. Yang penting tahap pentingnya sudah dilalui.

Buku Pertamaku Rilis

Tepat 8 April 2022, buku Sambang Kota Makassar: Kota dan Siasat Seni Kala Pandemi secara resmi rilis. Wah~ senang aja rasanya , bangga, dan jadi pengen rilis buku lagi, eh~

Akhir Juni, ada kabar di grup kalo buku fisiknya sudah jadi padahal kirain cuma ebook doang. Biar ada gitu bukti konkret tulisan saya dalam bentuk buku walaupun masih antologi. Eh saya masih bingung ini antologi bukan sih?? 

Berhubung saya sudah di Majene makanya adekku yang kubilangin buat ngambil bukunya di Kedai Buku Jenny yang ternyata sudah pindah di Moncongloe. Ribetin Adek dulu biar dapatin bukunya wkwkwk..