Salah satu yang perlu dipersiapkan setelah menjadi CPNS adalah BPJS. Yup, BPJS memamg diwajibkan bagi seluruh rakyat Indonesia meski yah masih ada aja yang belum punya dengan berbagai alasan tapi kalo jadi PNS harus banget langsung ngurus BPJS karena akan otomatis terpotong dari gaji.
Peraturan BPJS terkait PNS
Jadi, ada aturannya yah buat para ASN yang termasuk didalamnya PNS, P3K, dan juga CPNS tentunya yang bunyinya kayak gini:
"Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan terdiri dari PNS, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 4% dibayar oleh pemberi kerja dan 1% dibayar oleh peserta."
Baca juga:
NPWPNYA DAFTAR ONLINE, KARTUNYA NGAMBIL DI KPP PRATAMA MAKASSAR UTARA
AKHIRNYA RESMI JUGA PUNYA NIP DAN GAJI TETAP 80%
Status BPJSku
Awalnya status BPJS saya hanya menjadi tanggungan orang tua kemudian setelah menyelesaikan S2 dan umur saya sudah lewat 25 tahun akhirnya membuat saya terpisah dan menjadi pekerja mandiri. Nah, status pekerja mandiri ini yang pengen saya ubah di BPJS. Jadi ingat setelah BPJS punyaku jadi mandiri sering telat bayarnya. Waktu itu belum punya pekerjaan sampai akhirnya dapat pekerjaan meskipun gak tetap tapi setidaknya upahnya bisa dipakai buat bayar iuran sebelum jadi CPNS sekarang ini.
Berhubung pihak instansi tempat saya bekerja tidak mengurus secara kolektif untuk BPJS para CPNS membuat kami harus mengurus secara pribadi. Padahal kan seharusnya mereka pihak kepegawaian yang mengurus secara kolektif tapi mau gimana lagi jadi harus ngurus sendiri deh.
Sebenarnya sih dua minggu setelah saya menerima SK CPNS saya pernah mencoba mengurus dari BPJS di kantornya yang ada di Makassar. Baru di satpam saya sudah bingung katanya kalo mau perubahan data bukan disini tapi di lokasi lain. Kubilang kan kalo CPNS jadi ngurusnya kemana tapi malah diarahin ke dinas sosial. Loh kok gitu. Bingung euy~ akhirya saya lanjutkan buat ngurus yang lain saat itu.
Nah, dengar-dengar infonya sih syaratnya cuma SK dan amprah atau slip gaji. Makanya, sebelum ke kantor BPJSnya saya kantor keuangan Unsulbar untuk meminta slip gaji. Berhubung masih pagi dan stafnya gak banyak kesibukan makanya slip gaji saya cepat selesai. Gak nyampe 15 menit. Stafnya juga bilang ada CPNS yang sudah mengurus BPJS tapi gak perlu slip gaji tapi ya sudahlah sudah terlanjur data g masa gak diambil sih slip gajinya. Wong tinggal di print terus di stempel basah. Itu aja.
Kantor Layanan Operasional Kabupaten BPJS Kesehatan Majene
Pelayanan BPJS Kesehatan yang ada di Kabupaten Majene dilakukan di Kantor Layanan Operasional Kabupaten BPJS Kesehatan Majene yang berada di Jl. Gatot Subroto Poros Majene-Mamuju.
Sayangnya berada di jalan poros tidak serta merta membuat kantor BPJS dilalui angkutan umum atau kalo di Sulawesi yang lebih dikenal dengan nama pete-pete. Untungnya masih dekat dengan jalur pete-pete yang ada. Jadi tinggal turun di persimpangan dan berjalan kaki yang tak sampai 5 menit maka sudah sampai ke Kantor Layanan Operasional Kabupaten BPJS Kesehatan Majene. Aman, hanya perlu naik pete-pete sekali jadi hemat kok.
Sesampainya di depan kantornya sudah ada satpam ynag siap membantu. Sudah kubilang CPNS dan satpamnya langsung ngerti. Nah, gitu dong. Gak kayak yang di Makassar nanya aja jadi bingung. Satpamnya minta diperlihatkan fotokopi SK, fotokopi KK, dan slip gaji. Lengkap dong sudah dibawa. Pak satpamnya juga nanyain apakah ada tunggakan iuran dan kubilang belum bayar buat bulan Juni ini. saya sebenarnya berharao kalo iuran BPJS saya bulan Juni dibayarin kan saya sudah digaji sejak Mei harusnya bisa dong. Makanya kubilang aja kalo misalnya harus dilunasin akan saya lunasin lah. Yah sudah, Pak satpamnya cekrekin berkasku dan ngasih nomor antrian deh. Lumayan sih kantor BPJS di Majene gak terlalu ramai gak kayak di Makassar yang emang kota besar. Tinggal 3 nomor antrian baru saya dipanggil. Cepat juga.
Saat dipanggil staf BPJSnya langsung kuperlihatkan berkasku yang dimana fotokopi SK CPNS punyaku paling atas dan stafnya langsung ngerti. Stafnya langsung berkutat dengan komputernya yang menandakan stafnya sedang memproses dataku. Mungkin sekitar 10-15 menit baru deh stafnya ngasih tahu kalo permintaan pengalihan masih sementara diproses karena harus menunggu proses rekonsiliasi dimana stafnya akan mengajukan ke pusat agar tagihan iuran BPJS di bukan Juni bisa dibayarkan. Proses rekonsiliasinya ini perlu tanda tangan persetujuan dan tentu saja saya sangat setuju lah. Wah, bahagia dong kan lumayan tuh bisa hemat 150 ribu. Katanya akan dihubungi setelah dua hari di waktu jam kerja jadi saya disuruh siap-siap aja nanti dibubungi lewat telepom hasil rekonsiliasinya.
Sayangya, kan sebelumnya saya dan kakak saya jadi sepaket ceritanya kalo bayar BPJS setelah lepas dari tanggungan orang tua. Kakak waktu lepas tanggungan masih dibolehin bayar manual tapi pas saya lepas tanggungan bayarnya harus auto debet. Saya pakailah tuh rekening BRI punya saya. Berhubung sepaket auto debet penarikan iuran BPJS jadi 2 kali lipat sama kakak jadi 300 ribu per bulan. Nah, meskipun saya sudah berlalih statusnya ke peserta BPJS PNS Pusat tapi rekening auto debet saya masih tetap terpasang buat narik iuran punya kakak saya. Gak bisa diubah sampai kakak saya sendiri yamg mengganti ke rekening ounya dia sendiri buat auto debet. Ini bakal ribet dah soalnya kakak saya rada-rada deh. Dari dulu gak ada inisiatif buat auto debet pake rekeningnya padahal sering nunggak entah karena lupa dan sebagainya. Ya mau gimana lagi. Mau gak mau rekening punya saya yang terpakai auto debet saya kosongin karena untungnya masih ada rekening lainnya. Hadeuh~
Konfirmasi
Besoknya pada Jumat sore saya menerima telpon dari BPJS Majene yang manyatakan bahwa status BPJS saya sudah aktif dan terdaftar sebagai PNS Pusat. Alhamdulilah juga, tagihan BPJS saya pada bulan Juni sudah dibayarkan jadi saya tidak perlu lagi melakukan pelunasan tagihan BPJS.
Kedepannya gak ada lagi drama-drama telat bayar iuran BPJS sampai menunggak beberapa bulan karena sudah otomatis terpotong dari gaji.
- June 26, 2022
- 0 Comments