Terpaksa Menolak Paket Kiriman dari Luar Negeri Karena Pajaknya Mahal
March 11, 2022Hayo, sudah tahu belum tentang aturan mengirim barang dari luar negeri ke Indonesia alias import. Iyaa sejak awal tahun 2020 terjadi peribahan signifikan kalo mengimpor barang kalian harus tetap bayar pajak meskipun itu cuma hadiah yah.
Agak gimana yah saat menuliskan pengalaman kali ini karena sampe gak enak banget sama penyelenggara karena harus menolak kiriman paket hadiahku yang jauh-jauh dari luar negeri gara-gara imbas peraturan baru tentang impor itu. Dari Korea Selatan bo~
Padahal dulunya masih sempat merasakan dapat paket dari luar negeri tapi gak bayar sepeserpun. Sayang aja gitu kalo sekarang jadi kayak gini tapi berhubung lagi hemat jadi mau gimana lagi akhirnya paketnya gak jadi kuambil.
Baca juga:
YEAY, MENANG GIVEAWAY DI AWAL TAHUN 2021 INI, THANK YOU!!!
PERTAMA KALI COBAIN BODY CARE SCARLETT, ADA LULUR, SABUN DAN BODY LOTION
2021 YOUR-K YOUR-ASEAN VIDEO CONTEST
Pengalaman Sebelumnya
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya saya mendapat paket dari luar negeri tapi sudah ketiga kalinya. Sebelum sudah pernah sebanyak dua kali dan keduanya hadiah dari Korea Selatan.
Pertama, di tahun 2019 saya mengikuti dan memenangkan 2019 ASEAN Culture House (ACH) Photo & Video Contest "ASEAN in Korea, Korea in ASEAN". Yah, meskipun hanya Runner's Up atau Special Prize untuk kategori foto. Kalo Bahasa Indonesianya sih juara favorit kayaknya deh. Nah, hadiahnya akhirnya kuterima setelah sebulan baru nyampe ke rumah yang berisi sertifikat pemenang beserta map khusus buat sertifikat yang biasa silihat di drama itu tuh; tote bag yang bahannya tebal; dan pigura hasil foto yang kuikutkan dalam kontes. Mana yang kufoto tuh bias pertama dan keduaku di SUPER JUNIOR waktu nonton mini konsernya diacara anniversary Transmedia ke-17. Hadiah ini dikirim dan dikemas dalam kardus berukuran kurang lebih seperti kardus air mineral gelas. Paket pertama dari luar negeriku pun tiba di tangan tanpa dikenakan biaya apapun. Saat itu memang belum berlaku aturan seperti sekarang ini jadi gratis. Bungkusannya aja masih kusimpan sebagai kenang-kenangan.
Kedua, di tahun 2020 saya mendapatkan paket kalender dari Korea Selatan (juga) yang saya peroleh setelah mengikuti giveawaynya dari Asia Cultural Center @asiaculturalcenter. Cuma perlu komentar minimal 50 karakter pada tayangan 3rd Asia Traditional Orchestra's <Pencak Bersulam> di Youtube buat mendapatkan kalender kain. Waktu itu, Sayangnya, paketku ini tiba mendadak tanpa ada pemberitahuan sebelumnya bersamaan dengan tagihan pajak sebesar 70 ribuan. Kaget dong mana belum ada pemasukan saat itu. Untungnya ada sepupu yang ngasih duit jajan kemarennya. Akhirnya kupake tuh duit buat bayar pajak agar kalender bisa sampe ke tanganku. Iyah, peraturan terbaru tentang pake dari luar negeri dikenakan biaya.
Padahal sempat tanya teman yang terima paket dari luar negeri tapi kok dia bayar 10 ribuan aja, ada juga modal cari di twitter juga cuma 30 ribuan. Lah kok saya bisa 70 ribuan yah. Sempat browsing juga kalo volume paket itu berpengaruh juga. Paket kalender ini kan dikemas dalam tube yang biasa dipake buat mengemas poster album. Agak menyayangkan sih, tapi karena pengen banget punya kalender kain dan untungnya ada duit jajan dari sepupu akhirnya yah senang juga rasanya.
Tapi kok ada yang gratis dan ada yang bayar pajak?
Peraturan Baru
Jadi, sejak 30 Januari 2020 ada penyesuaian batas nilai pembebasan tarif bea masuk atau (de minimis value) yang awalnya barang yang kena pajak itu bernilai 75$ menjadi 3$. Nah, 3$ itu kalo dirupiahin sekitar 45 ribu. Terjun bebas banget yah tapi ini menjadi salah satu kendali agar barang import merajalela sehingga dapat menekan pertumbuhan produk dalam negeri. Ya, gimana umkm dan produk kita mau berkembang kan.
Nah, termasuk juga hadiah yang dikirim dari luar negeri kayak saya tadi yang tahun 2019 masih bisa menerima paket tanpa dikenakan sepeserpun alias gratis namun baru di tahun 2020 terima pket hadiahpun harus payar pajak.
Ikut Giveaway dari Luar Negeri Lagi
Sebagai pemburu giveaway tentu tidak menyurutkan semangat buat giveaway baik dalam maupun luar negeri hingga saya mengikuti giveaway yang diadakan oleh Instagram K-CONTENT STAGE @kcontentstage.
Nah, ada dua giveaway yang diadain
- ESG Action Challenge berhadiah Eco paket untuk 100 pemenang. Mulai dari sikat gigi dari tebu, odol Acess 100 gr, cupsleeve kain, satu dus sedotan berisi 50 pcs, deodoran alami 120 ml, pouch berbahan linen, dan bookmark.
- Metaverse Event berhadiah Gungbo Bag bermotif Bonghwamun untuk 50 pemenang.
Gak tanggung-tanggung, dua giveaway semuanya saya ikuti dan menang dengan hanya bermodalkan posting di akun instagram sesuai ketentuan dari penyelenggara tentunya.
Tak lama setelah pengumuman giveaway, para pemenang dimasukkan ke dalam grup dan karena saya mengikuti dua giveaway jadi dimasukkan di dua grup. Di grup kami diminta untuk mengisi data pengiriman melalui google formulir.
Grup pememang giveaway tuh sepi banget, paling ramainya saat baru dimasukkan ke grup atau palingan sesekali ada yang nanya ke grup kira-kira pakenya kapan sampai. Tahun telah berganti. Salah seorang dari grup bercerita kalo sudah mendapat paket hadiahnya namun harus membayar 70 ribuan. Ramai lagi tuh deh grup plus panik juga dong. Mana saya bakal terima dua paket dan itu gak mungkin digabung. Lagi hemat juga nih buat biaya kostan ku nanti. Bingung deh. Sampai ada yang ngomong di grup yang akhirnya menolak karena gak punya duit dan yang lain pun mulai mengikuti. Eh, gak menolak sih tapi dikembalikan atau direturn ke pengirimnya yang notabene ada di Korea Selatan. Saya juga ngidelah untuk mereturn paket hadiah dari luar negeriku.
Paket~
Tibalah waktu dimana petugas Pos Indonesia mengabari dua paket beserta tagihan pajak untuk saya. Berhubung ada 2 paket COD dari luar negeri atas nama saya senilai Rp. 70.500 dan Rp. 99.500. Eh, tapi petugas Posnya kayaknya salah paham deh, itu bukan COD tapi pajaknya karena setahuku kalo kirim paket dari dan luar negeri harus bayar langsung gak bisa COD.
Dengan sopan saya meminta agar paket saya di return atau dikembalikan ke pengirim. Petugas sih terserah kita aja mau ngambil keputusannya gimana dan hanya meminta alasan sebagai laporan mereka. Soalnya kalo return emang gak dikenakan biaya sama sekali.
Sempat panik lagi gara-gara dapat sms dari Posgiro mengenai link tagihan pajak dengan virtual account (VA). Saya ceklah linknya ternyata VA-nya iti punya jangka waktu. Kalo melewati waktu oembayaran maka penerima bisa dikenakan biaya masa simpan. Pusing lagi deh. Saya coba menanyakan melalui instagram dan twitter tapi jawabannya gak efektif karena disarankan datang ke kantor pos terdekat meskipun adminnya responsif menjawab permasalahan saya. Ah~ langsung ku whatsapp lagi petugas Pos Indonesia yang menghubungi sebelumnya. Sejam kemudian akhirnya dibalas. Ya wajar sih saya negehubungi jam magrib pas orang seharusnya lagi istarahat. Nah, kata petugasnya diabaikan saja karena datanya sementara diproses. Huh~ lega deh.
Gak enak sih sama penyelenggara giveawaynya karena harus return hadiah itu kembali ke Korea Selatan. Mana yang return kebanyakan dari Indonesia pula. Kalo saya jadi mereka pasti udah emosi, kayak ngapain sih ikut giveaway kalo ujung-ujungnya menang tapi hadiahnya dikembalikan. Mianheyo~
Sedikit Pesan dari Saya
Jadi, bagi kalian yang ingin atau sedang ikutan giveaway, bahkan menerima hadiah dari luar negeri. Coba perhitungkan dulu kira nanti kalo sudah sampai karena harus banget siapin duit kalau kiriman sudah sampai ke rumah. Jangan sampai kayak saya yang harus return ke pengirimnya.
0 komentar
Terima kasih telah mengunjungi aindhae.com. Silahkan komentar dengan bijak. No spam please!
Link error? Tell me please.